Sunday, September 30, 2012

KESEMPURNAAN CINTA


Setelah   menyaksikan tayangan  “Cinta  Tanpa  Batas”  sejumlah  perempuan   hebat.  Kini saatnya  anda   menyimak  “Kesempurnaan Cinta”  dari  para  lelaki  yang melupakan  mimpinya   tentang perempuan   cantik  dengan  penampilan   sesempurna mungkin.  Ini  kisah tentang  sejumlah lelaki    yang   ikhlas  mencintai  dan  berbagi kehidupan  dengan perempuan-perempuan  yang   mengalami   kekurangan  secara  fisik.   Mengapa  pula  mereka  mau melakukannya?
            “Ketika  pertama  saya  melihat  Priska, saya merasa  inilah  jodoh saya,”  ujar   Fandy   Prasetya KUsuma, mengenang   awal  hubungannya  dengan  Priskilla Smith  Jully  atau  Priska, seorang   perempuan penyandang  tuna netra sejak lahir. 
Priska,  perempuan  asal  Jambi,  yang  hidup  mandiri   di  Kota  Semarang.  Menurutnya, kebutaan  mata  yang  ia peroleh,  adalah akibat  dari perbuatan orang tua yang  ingin  menggugurkan  ia  saat   masih janin.  “Tapi  sekarang  saya memaafkan mereka, karena ini pasti  akibat  ketidaktahuan  mereka ,”  tutur   Priska, yang  sejak  kecil   hidup  berpindah-pindah  kota ini.
Hubungan  Fandy dan  Priska  dimulai  saat   mereka   bekerja  di  sebuah  stasiun radio  di  Semarang.  Bisa  ditebak,  pada  awalnya,   hubungan ini  tak  mendapat  restu dari  orang  tua  Fandy. “Begitu  saya bawa Priska  ke rumah,  ayah saya  menyelinap  pergi  ke luar rumah dan Ibu saya  diam  dengan mata berduka.  Ia tak ikhlas mungkin, anaknya  yang sarjana  hanya mendapat  gadis lulusan  SD,  buta pula!,”  ungkap  Fandy.
Pasangan ini kini berbahagia  dengan   satu  anak dan   80 anak  asuh  mereka!  yang   kebanyakan  adalah  anak-anak cacat   ganda, juga  anak-anak  yatim piatu. Ya  memang,  sejak  sebelum  menikah,  Priska yang  mengaku  punya  masa kecil kurang indah  ini,  memiliki kepedulian   untuk  membantu  anak-anak  yang terabaikan keluarganya.
            Dari  Sukoharjo, Jawa  Tengah,  Kick Andy  menemukan pasangan unik  Mujadi  dan Putri  Meyrinawati.   Mujadi  pria normal  yang berprofesi  sebagai  guru dan   Putri adalah  seorang  perempuan penyandang  Mental Reduction (MR) atau  keterbelakangan mental. Putri  pernah bersekolah disekolah umum sampai kelas tiga, setelah itu bersekolah di sekolah luar biasa karena tidak mampu mangikuti pembelajaran disekolah umum. Putri  kemudian  bersekolah di SLB masuk dalam kategori C (tuna grahita).
Mujadi  dan Putri   menikah  pada akhir   tahun 2008  lalu.  Tak ada masalah  dengan  soal perijinan  orang tua,   tapi  diakui  Mujadi,  masih banyak   hal  yang harus  dipelajari  bersama  dalam   hubungan  perkawinan  mereka.  “Saya  masih harus  banyak menyesuaikan diri karena Putri mempunyai sifat yang labil dan kekanak-kanakan,”  ujarnya.
            Sementara   dari Bandung  ada  pasangan Asep Dindin Sofiadin dan  Mimin  Aminah.  Kita  akan terkesan  dengan  kehadiran dan  cara  Asep  membantu  Mimin berjalan  tertatih-tatih, dengan dua tongkat  penyanggahnya,  menuju   set  Kick  Andy.
Pasangan  ini   sudah saling kenal  sejak masa sekolah. Asep adalah  adik  kelas  Mimin.  Bagi  Asep  soal  usia  atau   kondisi  fisik   Mimin  yang   mengalami  cacat  kaki akibat  polio, bukanlah  alas an  untuk tidak mencintai  Mimin.  Tapi lebih penting baginya,   ada kenyamanan  yang ia  rasakan saat  berkomunikasi  dengan  perempuan  yang  notabene lebih tua  darinya  itu.
Mimin  sendiri  sempat  menolak   untuk   menerima  Asep. Bahkan  Mimin  sempat  berusaha untuk mencarikan  perempuan lain bagi  Asep.  Tapi toh  akhirnya  cinta  mereka  bisa  berlangsung  hingga  ke pelaminan tanpa  rintangan dan  hambatan dari keluarga.  Kini  16 tahun sudah, mereka  bersama  dalam  mahligai  rumah tangga,  dan  memiliki  lima  anak.  Hebatnya  lagi, pasangan ini   kini menjadi  konsultan  dan memberikan  banyak pelatihan tentang  “Smart  Love”.
            Pasangan   Jumat dan  Maryati  dari  Karawang  adalah  pasangan  yang   unik .  Jumat, pemain lenong  yang  bertubuh  normal  ini,  telah  memilih   Maryati  yang  hanya   bertinggi badan  90 cm  untuk  menjadi istrinya.  “Banyak  yang  cakep  di lenong  emang,  tapi saya  memilih  dia,”  ujar  Jumat mantap. Maryati sendiri mengaku   percaya  kalo  Jumat  benar-benar  mencintainya.  “Saya  suka diajak  jalan-jalan, dan  dia gak malu,” katanya.
Kehadiran mereka  di Kick  Andy  ditemani  oleh  buah kasih  semata  wayang  mereka yang   bernama  Cipto. Ketika  ditanya   host  Kick  Andy, apakah  Cipto  malu punya ibu  mini seperti  itu? Cipto  menjawab  tegas,” enggak.”
            Kehadiran seorang  anak  memang   selalu  member  warna  bagi  sebuah rumah tangga.  Tapi  kalo Tuhan menghendaki lain?  Mungkin sebaiknya  kita   belajar  pada kesempurnaan  cinta pasangan  Eko Priyo Pratomo dan  Dian Wahdini  Syarief, asal Bandung.
Pasangan  yang menikah  20  tahun lalu  ini  pada awalnya  adalah  pasangan yang   normal, artinya  kondisi  fisik keduanya   normal.  Namun di tahun ke-9 perkawinan  Mereka,  Dian   terserang  penyakit Lupus, sebuah penyakit  yang  hingga kini  belum diketahui penyebab dan obat yang dapat menyembuhkannya.   Di tahun 1999  Dian   harus  berkurang  penglihatannya, akibat  infeksi  di  otak.  Setelah  beberapa kali  operasi bongkar  pasang   otak,  kini penglihatannya menjadi  5 % saja. “Saya melihat   orang  seperti siluet  di balik   kaca es,”  papar Dian.
Sampai  sekarang Dian sudah mengalami  sekitar 20  operasi,  dari  otak  hingga pengangkatan   rahim.   Dan  dengan  penuh  kecintaan,  Eko, sang suami menemaninya  terus menerus.   Dian sendiri  mengaku   sempat  menawarkan pada sang suami  untuk menikah lagi. “Bukan karena  saya  cemburu, tapi lebih  pada  saya   tahu  diri dengan kondisi saja,”  kata  Dian. 
Tapi  toh  Eko menolak.  Baginya   melihat   penderitaan   Dian selama  sakit ,   menjadi  motivasi  terbesarnya  untuk  tetap mencintai dan menemani  sang istri. “Saya  belajar  kekuatan  pada  Dian,”  ungkapnya.   Tak  hanya  sebatas  itu,   Eko  juga membuktikan kecintaanya pada Dian dengan    membuatkan  puisi, hingga  menulis  sebuah  buku   tentang kekuatan  cinta mereka, sebuah buku berjudul  “Miracle of  Love”.
Inilah  kisah-kisah penuh  inspirasi, tentang  kesempurnaan  cinta,  selamat  menyaksikan.
“....Kekasih dengar bisikku, gemuruh getaran cintaku
Aku yang menyatu dalam sudut bahagiaku
Hanya kau satu bertahta dalam sanubariku
Kita yang tlah bertahan dalam terang  dan gelap malam
Terima kasih padamu cinta
Aku yang kini tlah memilikimu
Sempurnalah arti hidup ini
Milikimu untuk selamanya….

(cuplikan  lagu  “Sempurnalah”   cipt.  Andi Rianto)

No comments:

Post a Comment